Nama :
NADHILAH HANIFATI
NIM :
1445125563
Tugas : Laporan Outing Class
Manajemen Pendidikan
2012 A
Narasumber : Joko Rinenggo (Manajer Area Bebek Kaleyo)
Waktu : Senin, 12 Mei 2014
Tempat : Jl. Pemuda No. 29, Rawamangun
Warung makan Bebek Kaleyo ini berdiri
tanggal 15 Januari 2007 dan didirikan oleh 4 orang owner yang terdiri dari 2
pasang suami istri, yaitu Hendri Prabowo & Venti serta Paulus & Rini. Makna
kata “Kaleyo” berasal dari bahasa Jawa, yaitu kata “Kale” yang artinya dua dan
kata ”Ayo” yang artinya mengajak. Disimpulkan dengan makna mengajak kembali untuk
dating. Warung makan ini disebut warung makan keluarga karena ownernya sendiri
memiliki hubungan keluarga dan juga resep masakannya menggunakan resep
tradisional turun temurun. Warung ini belum melakukan sistem franchise atau waralaba,
karena masih terfokus pada kualitas produk.
Visi warung makan ini yaitu
Menjadi ikon kuliner untuk semua
kalangan dan misinya yaitu Menjadikan
manfaat untuk semua orang.
Bebek
Kaleyo ini memiliki banyak cabang/outlet yang tersebar luas di daerah Jakarta
dan sekitarnya, yaitu sebagai berikut :
1.
Outlet Cempaka Putih bertempat di Jl.
Cempaka Putih Raya No. 108
2.
Outlet Rawamangun bertempat di Jl.
Pemuda No. 29, Rawamangun
3.
Outlet Sunter bertempat di Jl. Danau
Sunter Utara blok F20/27-28, Sunter
4.
Outlet Buaran bertempat di Jl. Raden Inten
No. 3B – Buaran, Duren Sawit
5.
Outlet BSD bertempat di Jl. Rawa Buntu
No. 17, BSD
6.
Outlet Tebet bertempat di Jl. Lapangan
Roos No. 49 Tebet, Jakarta Selatan
7.
Outlet Harapan Indah bertempat di Jl.
Kawasan Kuliner Harapan Indah, Bekasi
8.
Outlet Cempaka Putih bertempat di Jl.
Cempaka Putih Raya No. 112D
9.
Outlet Jatiwaringin bertempat di Jl.
Raya Jatiwaringin No. 226, Bekasi
10.
Outlet Bintaro bertempat di Jl. Gedung
Bundar Niaga sektor 7, Bintaro
11.
Outlet Kalimalang bertempat di Kompleks
Ruko Duta Jl. Raya Kalimalang, Bekasi
12.
Outlet Daan Mogot
Sebelum warung makan ini resmi
dibuka, pemilik memasak bebek dengan berbagai bumbu dan diberikan kepada warga
tempat tinggal sekitar untuk dicicipi. Dan ketika dirasa enak oleh warga
sekitar maka pemilik memberanikan diri untuk membuka warung ini. Bebek Kaleyo
mendapatkan bahan baku melalui supplier besar untuk bebek dan rempah-rempah yang terpusat. Jadi, semua bahan sudah diterima
jadi dari pusat, outlet hanya tinggal menggoreng / membakar untuk kemudian disajikan. Perebusan bebek dilakukan
secara tradisional selama kurang lebih 6 jam supaya bumbu lebih meresap. Untuk
omset dilakukan secara terpusat dan lebih mengutamakan kualitas produk serta
pelayanan yang memuaskan.
Lokasinya yang tidak berada di pusat kota, menjadikan warung makan ini
dikenal luas di semua kalangan masyarakat sehingga masyarakat dapat menikmati
kuliner ini tanpa harus jauh-jauh ke pusat kota.
Banyak
tantangan yang dialami dalam proses jalannya usaha ini, yang terutama yaitu
sulitnya mendapatkan bebek yang menjadi siklus tahunan dan adanya jangka waktu
yang panjang untuk melakukan inovasi produk.
Bebek
Kaleyo juga memiliki sejumlah kegiatan sosial yang dilakukan, yaitu dengan cara
merekrut pegawai dari desa-desa serta merekrut pegawai untuk lulusan tingkat SD
dan SMP yang selanjutnya akan diberikan training. Mengapa demikian? Hal ini
dilakukan pihak manajemen Bebek Kaleyo untuk melatih pegawai yang ingin belajar
walaupun hanya lulusan tingkat persekolahan yang minim.
Ada
beberapa budaya yang diterapkan di Bebek Kaleyo, yaitu yasinan bersama setiap
malam Jum’at, kerja bakti setiap sebulan sekali, dan kegiatan bakti sosial ke beberapa daerah yang belum cukup mampu.
Dana bakti sosial ini didapatkan dari omset penjualan produk.
Warung
makan ini belum menggunakan sistem delivery. Sistem pembayaran dilakukan di
meja administrasi atau kasir yang letaknya di lantai 1. Dan warung makan ini
juga menggunakan sistem PPN secara online. Warung bebek Kaleyo ini telah
mendapat sertifikat halal dari MUI sejak seminggu yang lalu, dan juga terdapat kontak
kritik dan saran jikalau pelanggan merasa pelayanan yang kurang memuaskan.
Kesan
dan Pesan:
Kesan
saya makan di Bebek Kaleyo, merasa senang karena kebetulan sekali saya menyukai
bebek dan bahagia makan bersama dengan teman-teman terbaik sekaligus keluarga
terhebat Manajemen Pendidikan 2012 A.
Pesan
yang saya sampaikan yaitu sambalnya terlalu pedas sehingga bias menyebabkan
iritasi pada pencernaan pelanggan, seharusnya cabainya sedikit saja dan
ditambah dengan rempah-rempah untuk member cita rasa pedas.
Dokumentasi
:
Narasumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar